Sudah Dua Tahun Lebih Jalan Rusak Parah Belum Ada Tanda Disentuh

Sudah Dua Tahun Lebih Jalan Rusak Parah Belum Ada Tanda Disentuh

Rabu, 10 September 2025, September 10, 2025
MURATARA / MUSI RAWAS– Keluhan warga terhadap kondisi infrastruktur jalan yang rusak kembali mencuat. Kali ini, sorotan datang dari masyarakat Kampung Satu, Rabu ( 10/ September/2025 ) Desa Petunang, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Sudah dua tahun lebih mereka harus berjibaku melewati jalan berlubang, licin saat hujan, dan nyaris tak layak dilalui kendaraan. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan berarti dari pihak pemerintah.

Al ( 40 ), warga setempat, kampung satu desa Petunang  mengungkapkan kekecewaannya saat ditemui awak media. Ia mengatakan bahwa jalan di depan rumahnya hingga ke jalur utama yang menghubungkan Musi Rawas ke Sekayu rusak parah, becek ,dan ketika musim kering banyak debu masuk di dalam rumah. 

“Sudah hampir dua tahun jalan ini rusak. Lubang di mana-mana, apalagi kalau hujan jadi licin dan berbahaya bagi pengendara motor dan mobil .  Kami warga Desa Petunang sangat berharap pemerintah, khususnya kepada Bapak Gubernur , untuk memperbaiki jalan lintas tengah ini, ucapnya dengan kecewa.

Jalan yang dikeluhkan warga ini bukan sekadar akses lokal.  Jalur tersebut merupakan salah satu ruas penting yang menghubungkan beberapa wilayah strategis di Sumatera Selatan, seperti Muara Beliti, Sekayu, bahkan menjadi penghubung dari Lubuklinggau menuju Palembang.  Mobilitas harian masyarakat, angkutan hasil pertanian, distribusi kebutuhan pokok, hingga akses pendidikan dan kesehatan sangat bergantung pada jalan ini.

“Sudah  berapa kali meninjau ,kapan mau di perbaiki ini udah dua tahun cuma ada sedikit nimbun dengan koral , semenjak dua periode Gubernur Sumsel jalan rusak ini belum di perbaiki ,rusak parah jalan muara Beliti ke Sekayu,"Katanya.

Menurut warga, kondisi jalan yang rusak tidak hanya menghambat aktivitas, tetapi juga mengancam keselamatan. Tak sedikit warga yang terjatuh saat melintas, terutama saat musim hujan. Biaya transportasi juga membengkak karena kendaraan sering mengalami kerusakan akibat kondisi jalan yang buruk.

Nama Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, disebut-sebut berkali-kali oleh warga sebagai pihak yang mereka harapkan turun tangan langsung. Warga merasa sudah cukup bersabar dan menanti, tetapi sejauh ini belum ada tindakan nyata yang mereka rasakan di lapangan.


Desa Petunang hanyalah satu dari banyak titik kritis di sepanjang jalur Muara Beliti – Sekayu yang mengalami kerusakan. Keluhan serupa juga terdengar dari desa-desa sekitar.  Warga berharap pemerintah provinsi dapat memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan ini, mengingat dampaknya sangat luas dan menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Kini, perhatian masyarakat tertuju pada Gubernur Sumatera Selatan dan jajarannya. Mereka menanti langkah nyata dari pemerintah provinsi untuk menjawab keluhan yang sudah terlalu lama didiamkan. Warga berharap, perbaikan jalan tak lagi sekadar masuk dalam rencana tanpa eksekusi, tetapi segera diwujudkan demi keselamatan dan kesejahteraan bersama.

“Harapan kami semoga pemerintah dapat mendengar dan peduli terhadap keluhan,agar dapat dibangun jalan ini karna bukan hanya kami saja yang melintas terutama untuk para sopir travel,angkot dan truk, sekali lagi kami mohon kepada Gubernur Sumatra Selatan agar bisa turun kelapangan lihat jalan lintas tengah ini yang ada di desa petunang,tutupnya dengan mengeluh.


TerPopuler