Polres muratara bersama Perwakilan Jurnalis Gelar Nobar Film Sayap-sayap Patah 2.

Polres muratara bersama Perwakilan Jurnalis Gelar Nobar Film Sayap-sayap Patah 2.

Rabu, 21 Mei 2025, Mei 21, 2025

Muratara, "–  Kepolisian Daerah kabupaten muratara  Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar kegiatan nonton bareng (nobar) film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia di distudio 6 Cinema XXI PS Mall LIPPO  kota lubuk linggau  Rabu (21/5/2025) malam

Menurut Kapolres muratara, AKBP Rendy surya aditama SH SIK MH acara ini menjadi momen reflektif sekaligus ajakan moral untuk bersama-sama menangkal radikalisme dan terorisme.

Kapolres muratara AKBP Rendy surya aditama SH SIK MH, didampingi para Para kasubbid dan Personel dilingkungan polres muratara  Polda Sumsel.

Selain itu, Stakeholder masyarakat, dan perwakilan Jurnalis Insan Pers Polres muratara  diantaranya insan Pers senior sekaligus pimpinan media, organisasi IWOI MURATARA,,PWI MURATARA,IWO MURATARA 
.juga ikut nobar. 


Saat usai pemutaran film, Kasat reskrim iptu Nazirin, SH mengatakan Kegiatan ini disamping peristiwa mengenang tragedi bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, yang menewaskan balita berusia dua tahun, Intan Olivia Marbun.

“Peristiwa ini bukan hanya luka, tapi peringatan bahwa radikalisme masih nyata di sekitar kita. Ucap Kasat reskrim iptu Nazirin SH  "   kepada Wartawan Rabu 21/05/2025 malam

Menurut mantan Kasih Humas polres muratara 
Pelaku serangan, Juhanda, diketahui merupakan eks narapidana teroris yang tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), berafiliasi dengan ISIS. Tragedi itu menjadi dasar cerita dalam film yang ditayangkan sore itu film tersebut diproduksi oleh Denny Siregar Production disutradarai oleh Ferry Fei Irawan film tersebut merupakan sekuel dari film sayap’ patah film tersebut menampilkan reka adegan pengeboman gereja Samarinda 2016 dan dirilis 8 mei 2025 berdurasi 1 jam 54 menit

Menurut kasih Humas Didian  Film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia menggambarkan perjuangan keluarga korban dan aparat negara menghadapi dampak kekerasan ekstremisme, kesan yang didapat dari film tersebut mengajarkan nilai nilai keteguhan dan pengorbanan serta nilai kemanusiaan bagi Abdi Bhayangkara ( Anggota Polri ) untuk menjaga stabilitas Kamtibmas , artinya tugas anggota Polri semakin berat tapi kita yakin dengan semangat Presisi dan dukungan masyarakat tugas dapat terlaksana dengan baik sukses tambahnya

“Ini bukan sekadar tontonan. Lewat seni dan budaya, kita bisa menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan cinta damai,dan keberhasilan Polri dalam ungkap kasus tindak kejahatan” kata kasih Humas. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polda Sumsel membangun kedekatan dengan masyarakat sekaligus memperkuat benteng sosial terhadap ancaman kekerasan dan intoleransi.

Ditempat yang sama kasat narkoba  iptu marhan saputra,sh meyampaikan selama ini Dia tertarik nonton Film namun setelah menonton film banyak para penonton yang menangis dan ini kisah nyata satu dari inti film tersebut terorisme jahat, jangan ada lagi dibumi Indonesia dan dalam cerita film tersebut bagaimana Polri mengungkap kejahatan dan memberantas teroris yang merugikan orang banyak dan ini layak ditonton masyarakat Indonesia,Marhan berharap mari kita tonton film tersebut dan tanamkan kedalam diri bahwa teroris tidak layak diindonesia dan mari kita dukung tugas Polri tandasnya.. 

Red:( Rika) . 

TerPopuler